Koleksi Fashion Terinspirasi dari Kota Pennsylvania

INSPIRASI koleksi busana bisa datang dari mana saja, salah satunya kota. Kota kecil Pennsylvania di Amerika Serikat menjadi inspirasi koleksi Resort 2020 label fashion Tory Burch.

Burch menceritakan, pada era Dutch Settler, Pennsylvania menjadi daerah yang paling laris dengan pendatang dari Irlandia, Italia,Puerto Rico, Afrika, Vietnam, China, Korea, Timur Tengah, India, dan Mexico. “Mereka datang dengan membawa kebudayaan masing-masing sehingga kawasan Pennsylvania menjadi kaya dengan cross cultural , terutama di urusan fashion,” ujar Burch dalam rilis yang diterima KORAN SINDO.

Tidak hanya orang-orang dari berbagai negara, sejumlah flora dan fauna pun bisa ditemui di kota kecil ini. Burch menuturkan, di kota ini burung berwarna-warni hidup di pertanian. Adapula bunga liar dengan berbagai warna. “Saya juga tersinpirasi barang-barang yang diilhami lemari pakaian ayah saya tahun 70-an seperti sherpa kotak-kotak, jaket kargo kulit ramping, dan setelan cetak wol,” ujar Burch.

Inspirasi tersebutlah yang membuatnya banyak menampilkan detail di koleski terbaru Resort 2020; embroidery, layer , dan ruffles dipadukan unsur floral dan fringe. Hal ini berhasil menghadirkan kembali aura gaya 70-an yang lekat dengan Gypsy style . “Dikoleksi ini, saya menghadirkan elemen outerwear seperti knitted sweater dan leather jacket. Terdapat pula elemen feminine folklore yang cantik,” ujar Burch.

Unsur American Folk Art yang asalnya dibawa para pendatang tersebut ditonjolkan Burch melalui shearling jacket bermotif dan overcoat quilte dembroidery. Terdapat pula dress dari bahan bermotif floral dilengkapi scarf yang cara pemakaiannya seperti gaya perempuan Sicilia. “Terdapat penekanan pada pelapisan tidak terduga dengan rajutan yang nyaman di atas gaun dan scarf sutra berwarna-warni yang menutupi pakaian luar,” ungkap Burch.

Sementara itu, untuk palet warna, Burch banyak menghadirkan warna bernuansa Quietneutrals, seperti putih, krem, dan hitam. Adapun warna hangat berasal dari merah dan oranye. “Semburat pink dan kuning menyuntikkan rasa semangat,” katanya.

Untuk aksesori, koleksi ini menampilkan Tas Lee Radziwill Double berbahan suede lembut dan kulit domba. Sementara anting-anting yang tidak serasi justru memiliki daya tarik yang halus. Sepatu bot mengkilap, sepatu pantofel dengan tumit ilusi ramping memberi tampilan akhir yang klasik tapi tetap feminin. (Dwi Nur Ratnaningsih)